Selasa, 01 November 2011

Organ Pencernaan Manusia

  1. Mulut
    Mulut merupakan tempat masuknya makanan.
    Didalam mulut terdapat kalenjar ludah yang di bagi menjadi 3 pasang,Yaitu: glandula parotis, glandula submaksilaris, dan glandula sublingualis atau glandula submandibularis.
    Air ludah berperan penting dalam proses perubahan zat makanan secara kimiawi yang terjadi di dalam mulut. Setelah makanan dilumatkan secara mekanis oleh gigi, air ludah ber- peran secara kimiawi dalam proses membasahi dan mem- buat makanan menjadi lembek agar mudah ditelan. Ludah terdiri atas air (99%) dan enzim amilase. Enzim ini menguraikan pati dalam makanan menjadi gula sederhana
    (glukosa dan maltosa). Makanan yang telah dilumatkan dengan dikunyah dan dilunakkan di dalam mulut oleh air liur disebut bolus. Bolus ini diteruskan ke sistem pencernaan selanjutnya.
    Didalam mulut terdapat gigi yang berfungsi untuk melakukan penghalusan makanan.
    Terdapat beberapa macam gigi, yaitu:
    1) Gigi seri (dens insisivus), berjumlah 8 buah, berfungsi
    memotong makanan.
    2) Gigi taring (dens caninus), berjumlah 4 buah, berfungsi
    merobek makanan.
    3) Gigi geraham kecil (dens premolare), berjumlah 8 buah,
    berfungsi mengunyah makanan.
    Struktur luar gigi terdiri
    atas bagian-bagian berikut.
    1) Mahkota gigi (corona) merupakan bagian yang tampak
    dari luar.
    2) Akar gigi (radix) merupakan bagian gigi yang tertanam
    di dalam rahang.
    3) Leher gigi (colum) merupakan bagian yang terlindung
    oleh gusi.
    Adapun penampang gigi dapat diperlihatkan bagian-
    bagiannya sebagai berikut.
    1) Email (glazur atau enamel) merupakan bagian terluar
    gigi. Email merupakan struktur terkeras dari tubuh,
    mengandung 97% kalsium dan 3% bahan organik.
    2) Tulang gigi (dentin), berada di sebelah dalam email,
    tersusun atas zat dentin.
    3) Sumsum gigi (pulpa), merupakan bagian yang paling
    dalam. Di pulpa terdapat kapiler, arteri, vena, dan saraf.
    4) Semen merupakan pelapis bagian dentin yang masuk
    ke rahang.
    Didalam mulut juga terdapat lidah yang berfungsi untuk membantu mencampur dan menelan makanan, mempertahankan makanan agar berada di antara gigi-gigi atas dan bawah saat makanan dikunyah serta sebagai alat perasa makanan.
  2. Kerongkongan
    Kerongkongan berfungsi kerongkongan ini sebagai jalan bolus dari mulut menuju lambung. Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding kerongkongan untuk menjaga agar bolus menjadi basah dan licin.
    Pada saat Bolus bergerak melewati kerongkongan ada gerakan yang biasa disebut sebagai gerakan peristaltik.
    Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi otot secara bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara memanjang dan melingkar. Proses gerak bolus di dalam kerongkongan menuju lambung.
  3. Lambung
    Lambung merupakan saluran pencernaan yang berbentuk seperti kantung, terletak di bawah sekat rongga badan.
    Lambung terdiri atas 3 bagian:
    a. Bagian atas disebut kardiak, merupakan bagian yang berbatasan dengan esofagus.
    b. Bagian tengah disebut fundus, merupakan bagian badan atau tengah lambung.
    c. Bagian bawah disebut pilorus, yang berbatasan dengan usus halus
    Didalam lambung, lambung menghasilkan:
    a. Air
    b. Lendir
    c. Asam Lambung
    d. Enzim Renin dan Pepsinogen.
    Asam lambung memiliki beberapa fungsi berikut.
    a. Mengaktifkan beberapa enzim yang terdapat dalam getah lambung, misalnya pepsinogen diubah menjadi pepsin. Enzim ini aktif memecah protein dalam bolus menjadi proteosa dan pepton yang mempunyai ukuran molekul lebih kecil.
    b. Menetralkan sifat alkali bolus yang datang dari rongga mulut.
    c. Mengubah kelarutan garam mineral.
    d. Mengasamkan lambung (pH turun 1–3), sehingga dapat membunuh kuman yang ikut masuk ke lambung bersama bolus.
    e. Mengatur membuka dan menutupnya katup antara lambung dan usus dua belas jari.
    f. Merangsang sekresi getah usus.
    Enzim renin dalam getah lambung berfungsi mengendapkan kasein atau protein susu dari air susu. Lambung dalam suasana asam dapat merangsang pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin ini berfungsi memecah molekul-molekul protein menjadi molekul-molekul peptida. Sementara itu, lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
  4. Usus Halus
    Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 6–8 meter, lebar 25 mm dengan banyak lipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus.
    Usus Halus di bagi menjadi 3 macam:
    a. duodenum (usus 12 jari), panjangnya ± 25 cm,
    b. jejunum (usus kosong), panjangnya ± 7 m,
    c. ileum (usus penyerapan), panjangnya ± 1 m.
    Getah pencernaan yang berperan di usus halus ini berupa cairan
    empedu, getah pankreas, dan getah usus. a. Cairan Empedu
    Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86% berupa air, dan tidak mengandung enzim. Akan tetapi, mengandung mucin dan garam empedu yang berperan dalam pencernaan makanan. Cairan empedu tersusun atas bahan-bahan berikut.
    1) Air, berguna sebagai pelarut utama.
    2) Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan duodenum agar tidak terjadi iritasi pada dinding usus.
    3) Garam empedu, mengandung natrium karbonat yang mengakibatkan empedu bersifat alkali. Garam empedu juga berfungsi menurunkan tegangan permukaan lemak dan air (mengemulsikan lemak).
    b. Getah Pankreas
    Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas.
    Pankreas ini berperan sebagai kelenjar eksokrin yang menghasilkan getah pankreas ke dalam saluran pencernaan dan sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini dikeluarkan oleh sel-sel berbentuk pulau- pulau yang disebut pulau-pulau langerhans. Insulin ini berfungsi menjaga gula darah agar tetap normal dan mencegah diabetes melitus.
    c. Getah Usus
    Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang mampu menghasilkan getah usus. Getah usus mengandung enzim-enzim seperti berikut.
    1) Sukrase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
    2) Maltase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan maltosa menjadi dua molekul glukosa.
    3) Laktase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
    4) Enzim peptidase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan peptida menjadi asam amino.
  5. Usus Besar
    Usus Besar berfungsi untuk menyerap air dan pembusukan sisa-sisa makanan oleh bakteri pembusuk ( E-Coli)
    Zat-zat sisa di dalam usus besar ini didorong ke bagian belakang dengan gerakan peristaltik. Zat-zat sisa
    ini masih mengandung banyak air dan garam mineral yang diperlukan oleh tubuh. Air dan garam mineral
    kemudian diabsorpsi kembali oleh dinding kolon, yaitu kolon ascendens. Zat-zat sisa berada dalam usus besar selama 1 sampai 4 hari. Pada saat itu terjadi proses pembusukan terhadap zat-zat sisa dengan dibantu bakteri Escherichia coli, yang mampu membentuk vitamin K dan B12. Selanjutnya dengan gerakan peristaltik, zat-zat sisa ini terdorong sedikit demi sedikit ke saluran akhir dari pencernaan yaitu rektum dan akhirnya keluar dengan proses defekasi melewati anus.

1 komentar: